Pada pundakmu yang terbungkuk lesu
Aku lihat kau panggul senjata seadanya
Pada rambutmu yang memutih bak kain belacu
Kulihat kau panglima nan berwibawa
Pada kulitmu yang mengendur layu
Aku melihat semangat mengharu biru, membara
Pada matamu yang pudar cahayanya, sayu
Aku melihat keteduhan juga lara
Buatmu, pahlawan tak mesti terukir
Dalam prasasti negara
Bagimu, merdeka bukan tujuan utama
Untukmu, bahagia kami di masa kini
Pengiring nikmat kuburmu saat ini
Di sisimu, pekik merdeka lebih bermakna
Karena ia adalah jalan menuju sorga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar