Dulu, kau yang ajari aku kekuataan
Ketika maghrib t'lah menjelang
Anak-anak menimba air isi padasan
Ketika maghrib t'lah menjelang
Anak-anak menimba air isi padasan
Dulu, kau yang ajari aku ketaatan
Ketika surau kumandangkan adzan
Sapaanmu ajak shalat ditegakkan
Ketika surau kumandangkan adzan
Sapaanmu ajak shalat ditegakkan
Dulu, kau yang ajari aku keteguhan
Ketika kemapanan masih jadi impian
Kau sendiri pun belum berkecukupan
Ketika kemapanan masih jadi impian
Kau sendiri pun belum berkecukupan
Dulu, kau yang ajari aku kesabaran
Ketika turutan masih sekadar hafalan
Lalu perlahan tajwid kau pahamkan
Ketika turutan masih sekadar hafalan
Lalu perlahan tajwid kau pahamkan
Dulu, kau yang ajari aku kelembutan
Ketika maulid diba jadi candaan
Lalu makna kata-katanya kau jelaskan
Ketika maulid diba jadi candaan
Lalu makna kata-katanya kau jelaskan
Dulu, kau yang ajari aku keberanian
Ketika takhayul jadi cerita harian
Lalu kau bilang: manusia makhluk pilihan
Ketika takhayul jadi cerita harian
Lalu kau bilang: manusia makhluk pilihan
Dulu, kau yang ajari aku kesulitan
Karena hidup selalu penuh ujian
Lalu kau katakan: bayi saja mau berjuang
Karena hidup selalu penuh ujian
Lalu kau katakan: bayi saja mau berjuang
Dulu, kau yang ajari aku keindahan
Ketika lantunan Kitab kubaca pelan
Lalu kupelajari qiroatil Quran
Ketika lantunan Kitab kubaca pelan
Lalu kupelajari qiroatil Quran
Dulu, kau yang ajari aku ketundukan
Ketika aku merasa jadi kebanggaan
Lalu kau contohkan adab, santun, dan sopan
Ketika aku merasa jadi kebanggaan
Lalu kau contohkan adab, santun, dan sopan
Dulu, kau yang ajari aku arti kejayaan
Ketika dunia kudapatkan
Lalu di akhirat raih kemenangan
Ketika dunia kudapatkan
Lalu di akhirat raih kemenangan
Terima kasih, Kyai-ku